TIPS Merajut Cinta dalam Ukhuwah
Cinta kepada sesama dalam Islam adalah perasaan yang memancar karena adanya ketaqwaan dan bermuara kepada pengendalian yang kokoh dengan taliNya (i\'tisham bi hablillah).
Cinta kepada sesama dalam Islam adalah perasaan yang memancar karena adanya ketaqwaan dan bermuara kepada pengendalian yang kokoh dengan taliNya (i'tisham bi hablillah).
Maka cinta seperti itu hanya akan tumbuh dengan subur dalam ikatan mulia yang bernama ukhuwwah (persaudaraan) yang didasarkan sendi-sendi tersebut. Ikatan tersebut merupakan tujuan suci, cahaya rabbaniyyah sekaligus merupakan nikmat Ilahiyyah. Oleh sebab itu Allah hanya akan menuangkan cahaya dan nikmatnya pada hati dari setiap hambaNya yang mukhlis (ikhlash), mensucikan dan melindungi diri-mereka dgn akhlaq yang terpuji.
Perasaan bersaudara secara tulus inilah yang akan melahirkan pribadi mukmin yang mempunyai rasa kasih sayang dgn sejujur-jujurnya dan sebenar-benarnya serta perasaan ikhlash sejati. Yang akan selalu mengambil sikap positif dalam hal bercinta dan saling mengutamakan, kasih sayang dan saling memaafkan, serta dengan membantu dan saling melengkapi. Juga menghindari hal-hal negatif spt menjauhkan diri dr segala yang menyebabkan mudharat(bahaya) dlm diri mereka, dlm harta mereka,dan dalam harga diri mereka.
Oleh karena itu ukhuwwah fillah merupakan sifat yang lazim dari konsekwensi keimanan, dan merupakan perangai yang cocok sbg teman bagi ketaqwaan. (Konklusinya) tidak ada persaudaraan sejati tanpa adanya iman, dan tidak ada iman tanpa adanya persaudaraan.
Allah SWT berfirman,"Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara krn itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kpd Allah agar kamu medapat rahmat. " QS Al Hujjuraat 10)
Jika kita mendapati suatu persaudaraan yang dibelakangnya tidak didukung oleh keimanan maka kita akan bahwa persaudaraan semacam itu tidak akan membawa kemaslahatan dan manfaat yang saling timbal balik. Begitu juga bila kita dapati keimanan yang tidak didukung oleh persaudaraan maka bisa kita simpulkan betapa rendah kadar keimanan itu.